Sabtu, 05 Desember 2015

Laporan Ilmiah mengenai Asal warna putih pada Tahu Putih



Bab 1
 Pendahuluan
A.Latar Belakang Masalah
            Dewasa ini, banyak kita jumpai berbagai macam panganan yang murah dan mudah didapat. Salah satunya olahan kedelai yang satu ini, tahu. Sebagian besar masyarakat Indonesia tak ada yang tak mengenal tahu. Rasanya yang unik dan harganya yang terjangkau bagi berbagai kalangan usia dan kelas sosial membuat makanan ini jadi favorit.
            Namun, semakin tinggi pohon, semakin tinggi angin yang menerpa. Begitu pula yang terjadi pada tahu. Di saat tahu menjadi panganan favorit, ada pihak tidak bertanggung jawab yang menambahkan zat berbahaya ke dalam tahu. Pewarna sintesis misalnya. Pewarna Sintesis sangat berbahaya bila masuk ke dalam tubuh. Hal ini tentu sangat merugikan kita sebagai konsumen.
            Oleh karena itu, dalam Laporan ilmiah ini akan dibahas mengenai asal warna putih pada tahu putih serta cara pembuatannya di pabrik tahu milik Ibu Kimong yang beralamat di jalan Wijaya Kesuma no 223 A Sribasuki Kotabumi Lampung Utara.

B.Rumusan dan Batasan Masalah
            Dalam laporan ilmiah ini kami akan membahas seputar:
1.      cara pembuatan Tahu
2.      manfaat Tahu
Sedangkan batasan masalah yang akan kami bahas adalah Tahu putih yang diolah secara tradisional.

C. Tujuan
            Tujuan diadakan penelitian ilmiah ini adalah untuk meneliti kandungan pada tahu dan asal muasal warna putih pada tahu putih serta untuk menyelesaikan tugas bahasa Indonesia mengenai Laporan Ilmiah dengan tema industri.
  

D.Manfaat
            Manfaat penulisan laporan ilmiah ini adalah:
1.      Mengetahui cara pembuatan tahu.
2.      Mengetahui asal warna putih pada tahu putih.
3.      Dapat membedakan antara tahu tanpa pewarna dan dengan pewarna.

E.Hipotesa
            Warna putih pada tahu putih sangat mencolok dan menarik perhatian. Menurut dugaan kami, warna tersebut berasal dari pewarna buatan yang dapat mengganggu kesehatan konsumen.

F.Landasan Teori
Seperti yang dikutip dari http://akademikfp.staff.ub.ac.id/archives/3382  dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 menyatakan bahwa kualitas pangan yang dikonsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah aman, bergizi, bermutu, dan dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat. Aman yang dimaksud di sini mencakup bebas dari cemaran biologis, mikrobiologis, kimia, logam berat, dan cemaran lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia. Salah satu makanan yang sering dikonsumsi adalah tahu.

G.Metode Penelitian
            Dalam pembuatan laporan ilmiah ini kami menggunakan beberapa metode, yakni:
            1.Metode Observasi
            2. Mencari informasi dari internet.

 
Bab 2
Percobaan
A.Alat dan Bahan
            Dalam proses pembuatan tahu, diperlukan bahan-bahan, yaitu:
~Kedelai
~Air
~Cairan Asam
            Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah:
~Mesin Penggiling
~Cetakan
~Plastik penutup
~Ember
~Pisau Pemotong

B.Prosedur Percobaan

1.      Pertama, kedelai dikupas lalu direndam air biasa selama 5  jam hingga mengembang.
2.      Setelah itu, kedelai dicuci bersih kemudian digiling dengan menggunakan mesin penggiling hingga halus.
3.      Setelah halus, bubur kedelai ini direndam di air asam selama ½ jam.
4.      Kemudian, bubur kedelai ini disaring dan dipisahkan antara tahu dan ampasnya.
5.      Lalu, tahu yang sudah disaring dimasukkan ke cetakkan dan didiamkan selama 2 jam.
6.      Selanjutnya, tahu yang sudah mengeras dipotong sesuai kebutuhan.

C.Hasil Percobaan

            Setelah mengetahui cara pembuatan tahu mulai dari kedelai hingga menjadi tahu, diperoleh hasil berupa tahu putih tanpa pewarna. Selain itu pabrik tahu tempat kami mengadakan penelitian masih menggunakan cara tradisional dalam pembuatan tahu , hal ini di lakukan dengan tujuan agar menjaga cita rasa dan kehigienisan dari tahu tersebut, sedangkan warna putih pada tahu diperoleh dari penggumpalan protein kedelai tanpa menambahkan pewarna ke dalamnya.

Bab 3
Diskusi dan Pembahasan

A.Kesimpulan

            Setelah melihat sendiri proses pembuatan tahu, kami menyimpulkan bahwa
warna putih yang ada pada tahu putih tersebut berasal dari kedelai itu sendiri tanpa bahan pewarna yang mengganggu kesehatan konsumen. Dengan demikian, tahu yang diproduksi dengan cara tradisional terbukti aman dikonsumsi.

B.Saran

            Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan cara melihat permukaannya. Jika tahu memakai pewarna buatan, warnanya sangat homogen/ seragam dan warnanya mengilap.

Daftar Pustaka

http://idealternatif.blogspot.com/2008/05/cara-pengujian-pewarna-pada-tahu-kuning.html


Unduh laporan  Ilmiah mengenai Asal warna putih pada Tahu Putih
unduh cover
unduh lampiran

Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau


Laporan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
 oleh : Mintarsih Nur Akhsanah
13 Desember 2013
XII IPA I
Mata pelajaran Biologi
SMA Negeri 1 Kotabumi
 
Bab I
Pendahuluan
A.  Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah, udara, maupun media lainnya. Untuk itu perlu diketahui apa perlakuan yang sama dapat memberikan pengaruh yang sama pada tanaman Kacang Hijau.
B.   Rumusan Masalah
1.   Apakah terjadi perbedaan hasil pertumbuhan walaupun variabel bebas tidak ada?
C.   Tujuan Pengamatan
Mengamati pengaruh eksternal pada perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman Kacang Hijau.
D.  Manfaat Penelitian
1.   Bagi Penulis
Dengan adanya pengamatan ini, dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan bagi penulis tentang pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diberikan perlakuan yang sama.
2.   Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diberikan perlakuan sama, sehingga menanam kacang hijau dengan cara yang tepat.
Bab II
Tinjauan Pustaka
A. Landasan Teori
1.    Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b.    Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c.    Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

    2.   Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
      a.   Faktor Internal
1). Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat dari induk kepada anaknya. Gen merupakan kode genetik yang akan diterjemahkan menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagai pembentuk enzim yang mempengaruhi reaksi metabolisme.

2).Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin                : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin             :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin             : untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen                 :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin    : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin                  : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
Rizokalin             : Untuk pembentukan akar
Aulokalin            : Untuk pembentukan batang
Filokalin              : Untuk pembentukan daun
Antokalin            : Untuk pembentukan bunga

      b.  Faktor Eksternal
1)  Air
        Fungsi air antara lain :
   -      Untuk Fotosintesis
   -      Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
   -      Membantu proses perkecambahan biji
   -      Menjaga (mempertahankan) kelembapan
   -      Untuk transpirasi
   -      Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
   -      Menghilangkan asam asbisat

2)  Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.

3)  Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.

4)  Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
   Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.

B. Hipotesis
Biji kacang hijau yang memperoleh perlakuan sama akan mendapatkan hasil yang sama juga.
Bab III
Metode Penelitian

A.  Alat dan Bahan
1.   Alat                               2. Bahan
a). Gelas akua (6 buah)       a). Biji Kacang hijau (6 biji)
b).Penggaris                     b).Kapas
c).Alat Tulis                     c).Air
d).Kertas label                  d).Pot berisi tanah (6 buah)
3. Variabel         
1). Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang sengaja dibuat berbeda. Dalam percobaan ini, tidak ada varibel bebas.
2).Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam percobaan ini, variabel terikatnya adalah parameter perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan.


3). Variabel kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dibuat sama perlakuannya. Dalam percobaan ini, variabel kontrolnya adalah jumlah penyiraman dan intensitas cahaya.

B.   Waktu  dan Tempat Percobaan
Percobaan dilakukan selama 7 minggu.  5 hari pertama mengamati perkecambahan biji kacang hijau. Sementara sisa harinya ( 44 hari) digunakan untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang hijau. Percobaan dilakukan di kediaman pribadi penulis.

C.   Cara Kerja Penelitian
a.   6 gelas akua disiapkan dan kapas yang sebelumnya telah dibasahi dimasukkan ke dalam tiap – tiap gelas. Keenam biji tersebut lalu diletakkan ke dalam tiap gelas.
b.   Biji kacang hijau tersebut diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari cukup. Penyiraman dilakukan dengan jumlah air yang sama.
c.   5 hari pertama dilakukan pengamatan terhadap perkecambahannya.
d.   Setelah kecambah sudah lepas dari kotiledonnya dan tingginya sudah melebihi gelas akua, kecambah dipindahkan ke pot yang lebih besar.
e.   44 hari berikutnya,  selama 5 hari sekali dilakukan pengamatan kacang hijau hingga berbuah terhadap :
1). Pertumbuhan: meliputi tinggi batang dan jumlah daun
2). Perkembangan: meliputi warna daun, warna batang, keadaan daun ( permukaan rata atau keriting), keadaan batang (kukuh atau roboh), dan keadaan tanaman(hidup/mati).

D.  Cara Pengambilan Data
        Pengambilan data dengan cara mengukur langsung tinggi tanaman kacang hijau dan menghitung jumlah daun.











Bab IV
Hasil dan Pembahasan
Tabel Pengamatan
Gelas ke-
Biji Berkecambah pada Hari Ke-
1
2
3
4
5
1
-
-
-
-
ü 
2
-
-
 ü


3
-
-
-
 ü

4
-
ü 



5
-
-
ü


6
-
 ü



1.   Perkecambahan biji Kacang Hijau
2.   Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau

Hari ke-
Hal yang Diamati

Hari ke-
Hal yang Diamati

Tinggi tanaman(cm)
Jumlah daun

Tinggi Tanaman(cm)
Jumlah Daun
Pot 1
6
13
2
Pot 4
6
16,5
2
11
15
3
11
17,5
2
16
16,5
3
16
18,5
4
21
17
5
21
20
5
26
17,8
7
26
22,3
5
31
18,5
8
31
23
7
36
20
9
36
-
-
41
-
-
41
-
-
44
-
-
44
-
-
Pot 2
6
15,5
2
Pot 5
6
15,5
2
11
17,5
2
11
16,3
2
16
19,5
4
16
17
3
21
21
4
21
19,5
5
26
22,5
6
26
23,4
5
31
-
-
31
26
7
36
-
-
36
29,3
8
41
-
-
41
30
9
44
-
-
44
33,5
9
Pot 3
6
16
2
Pot 6
6
15,5
2
11
18,5
2
11
16,5
2
16
21,3
4
16
18
6
21
22
6
21
21,3
6
26
22,5
6
26
22,5
8
31
23
8
31
-
-
36
23,4
8
36
-
-
41
-
-
41
-
-
44
-
-
44
-
-

















3.   Perkembangan tanaman Kacang Hijau
Hal yang Diamati
Deskripsi
Pot 1
Pot 2
Pot 3
Pot 4
Pot 5
Pot 6
Warna daun
Hijau muda
Hijau muda
Hijau tua
Hijau muda
Hijau tua
Hijau muda
Warna batang
Hijau kecoklatan
Hijau muda
Hijau kecoklatan
Hijau muda
Hijau tua
Hijau muda
Keadaan daun
Permukaannya rata, namun berlubang - lubang
Permukaannya rata, namun berlubang - lubang
Sedikit keriting di bagian ujung pada beberapa daun, ada yang berlubang - lubang
Permukaannya daun rata, namun bagian pinggir daun tidak utuh lagi
Permukaannya rata
Permukaannya rata, namun bagian pinggir daun tidak utuh lagi
Keadaan Batang
kukuh
kukuh
Sedikit membengkok
kukuh
Kukuh
kukuh
Keadaan Akhir Tanaman
mati
mati
mati
mati
hidup
mati

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan perkembangan keenam tanaman Kacang Hijau yang diberi perlakuan sama. Tanaman – tanaman tersebut ditanam dengan cara dan perlakuan yang sama, namun memiliki hasil yang berbeda.
Setelah diselidiki, ternyata faktor eksternal adalah penyebabnya. Di sekitar daerah pengamatan terdapat banyak hama, yakni belalang. Belalang menjadi hama dengan memakan daun – daun muda tanaman kacang hijau. Ini adalah hal yang sama sekali  tidak diantisipasi.








Bab V
Penutup
A.  Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji kacang hijau, biji kacang hijau yang semuanya diberi perlakuan sama belum tentu mendapatkan hasil yang sama. Faktor hama, yakni belalang menjadi penyebab utama matinya lima dari enam tanaman kacang hijau. Hal ini membuktikan bahwa faktor eksternal sangat berpengaruh besar terhadap hasil akhir.
Faktor ketelitian dalam pengukuran pertumbuhan kualitatif tanaman kacang hijau juga penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor eksternal terhadap tanaman Kacang Hijau.
                                       
B.   Saran

Ø  Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan berhasil.

Ø  Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.

Ø  Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.






Daftar pustaka
Kusumawati, Rohanna dan Wigati Hadi Omegawati. 2013.PR Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Klaten:PT Intan Pariwara
Dra.D.A.Pratiwi dkk.2007. Biologi SMA Jilid 3 untuk Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga
Ziabazlinah.2012.Laporan Praktikum Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://ziabazlinah.blogspot.com/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html (diakses 12 Desember 2013)
Nurfarida, Tika. 2012. Contoh Laporan Biologi Pertumbuhan Biji Kacang Hijau. http://tika-nurfarida.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-pertumbuhan-biji.html (diakses 12 Desember 2013)