Laporan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau
oleh : Mintarsih Nur Akhsanah
13 Desember 2013
XII IPA I
Mata pelajaran Biologi
SMA Negeri 1 Kotabumi
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang.
Kedua aktifitas kehidupan ini tidak dapat dipisahkan karena prosesnya berjalan
bersamaan.
Pertumbuhan adalah aktifitas kehidupan yang tidak dapat dipisahkan, karena
prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak
dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju kedewasaan.
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang diikuti dengan pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Perkecambahan diawali dengan
penyerapan air dari lingkungan air dari lingkungan sekitar biji, baik tanah,
udara, maupun media lainnya. Untuk itu perlu diketahui apa perlakuan yang sama dapat memberikan pengaruh
yang sama pada tanaman Kacang Hijau.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terjadi perbedaan hasil
pertumbuhan walaupun variabel bebas tidak ada?
C. Tujuan Pengamatan
Mengamati
pengaruh eksternal pada perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan pada
tanaman Kacang Hijau.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Dengan
adanya pengamatan ini, dapat memberikan pengalaman serta pengetahuan bagi
penulis tentang pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau dan perbedaan
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang diberikan perlakuan yang
sama.
2. Bagi Pembaca
Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau dan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau yang
diberikan perlakuan sama, sehingga menanam kacang hijau dengan cara yang tepat.
Bab II
Tinjauan Pustaka
A. Landasan Teori
1.
Pengertian
pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan
sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara
irreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan Perkembangan
adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan
dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu
terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan
protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran
sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi
fertilisasi. Calon Tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi
menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah
(bahan baku) berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
dilalui selama melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel
induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu
pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada sel tumbuhan, peningkatan
tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu
perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus
(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi. Pada akhirnya terbentuk
jaringan, organ, dan individu.
2.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
a.
Faktor Internal
1). Gen
Gen merupakan faktor pembawa sifat
dari induk kepada anaknya. Gen merupakan kode genetik yang akan diterjemahkan
menjadi protein tertentu yang berfungsi sebagai pembentuk enzim yang
mempengaruhi reaksi metabolisme.
2).Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang
peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin :
untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk
pemanjangan dan pembelahan sel
Sitokinin :
untuk menggiatkan pembelahan sel
Etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin :
Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang luka
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan
sbb :
Rizokalin : Untuk pembentukan akar
Aulokalin :
Untuk pembentukan batang
Filokalin :
Untuk pembentukan daun
Antokalin :
Untuk pembentukan bunga
b.
Faktor Eksternal
1) Air
Fungsi air antara lain :
-
Untuk Fotosintesis
-
Mengaktifkan
reaksi-reaksi enzim
-
Membantu proses perkecambahan
biji
-
Menjaga
(mempertahankan) kelembapan
-
Untuk transpirasi
-
Meningkatkan tekanan
turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
-
Menghilangkan asam
asbisat
2) Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah
satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup
dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur
yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
3) Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan
oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau).
Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak
pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru
sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan.
4) Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk
kelangsungan hidupnya. Nutrien yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut
unsur makro (makronutrien). Unsur makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen,
nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien
yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro
(Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah klor, besi, boron, mangan, seng,
tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di
tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan tumbuhan mengalami
defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi tumbuh dan berkembang
dengan tidak sempurna.
B. Hipotesis
Biji kacang hijau yang memperoleh
perlakuan sama akan mendapatkan hasil yang sama juga.
Bab III
Metode Penelitian
A. Alat dan Bahan
1. Alat 2. Bahan
a). Gelas akua (6
buah) a). Biji Kacang hijau (6 biji)
b).Penggaris b).Kapas
c).Alat Tulis c).Air
d).Kertas label d).Pot berisi tanah (6 buah)
3. Variabel
1).
Variabel bebas
Variabel
bebas adalah variabel yang sengaja dibuat berbeda. Dalam percobaan ini, tidak
ada varibel bebas.
2).Variabel
terikat
Variabel
terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Dalam percobaan ini,
variabel terikatnya adalah parameter perkecambahan, pertumbuhan dan
perkembangan.
3).
Variabel kontrol
Variabel
kontrol adalah variabel yang dibuat sama perlakuannya. Dalam percobaan ini,
variabel kontrolnya adalah jumlah penyiraman dan intensitas cahaya.
B. Waktu dan Tempat Percobaan
Percobaan
dilakukan selama 7 minggu. 5 hari
pertama mengamati perkecambahan biji kacang hijau. Sementara sisa harinya ( 44
hari) digunakan untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan kecambah kacang
hijau. Percobaan dilakukan di kediaman pribadi penulis.
C. Cara Kerja Penelitian
a. 6 gelas akua disiapkan dan kapas
yang sebelumnya telah dibasahi dimasukkan ke dalam tiap – tiap gelas. Keenam
biji tersebut lalu diletakkan ke dalam tiap gelas.
b. Biji kacang hijau tersebut
diletakkan di tempat yang mendapat sinar matahari cukup. Penyiraman dilakukan
dengan jumlah air yang sama.
c. 5 hari pertama dilakukan
pengamatan terhadap perkecambahannya.
d. Setelah kecambah sudah lepas dari
kotiledonnya dan tingginya sudah melebihi gelas akua, kecambah dipindahkan ke
pot yang lebih besar.
e. 44 hari berikutnya, selama 5 hari sekali dilakukan pengamatan
kacang hijau hingga berbuah terhadap :
1). Pertumbuhan: meliputi tinggi
batang dan jumlah daun
2).
Perkembangan: meliputi warna daun, warna batang, keadaan daun ( permukaan rata
atau keriting), keadaan batang (kukuh atau roboh), dan keadaan
tanaman(hidup/mati).
D.
Cara Pengambilan Data
Pengambilan data dengan cara mengukur
langsung tinggi tanaman kacang hijau dan menghitung jumlah daun.
Bab IV
Hasil dan
Pembahasan
Tabel
Pengamatan
Gelas ke-
|
Biji
Berkecambah pada Hari Ke-
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
ü
|
2
|
-
|
-
|
ü
|
|
|
3
|
-
|
-
|
-
|
ü
|
|
4
|
-
|
ü
|
|
|
|
5
|
-
|
-
|
ü
|
|
|
6
|
-
|
ü
|
|
|
|
1. Perkecambahan biji Kacang Hijau
2. Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
|
Hari ke-
|
Hal yang Diamati
|
|
Hari ke-
|
Hal yang Diamati
|
|
Tinggi tanaman(cm)
|
Jumlah daun
|
|
Tinggi Tanaman(cm)
|
Jumlah Daun
|
Pot 1
|
6
|
13
|
2
|
Pot 4
|
6
|
16,5
|
2
|
11
|
15
|
3
|
11
|
17,5
|
2
|
16
|
16,5
|
3
|
16
|
18,5
|
4
|
21
|
17
|
5
|
21
|
20
|
5
|
26
|
17,8
|
7
|
26
|
22,3
|
5
|
31
|
18,5
|
8
|
31
|
23
|
7
|
36
|
20
|
9
|
36
|
-
|
-
|
41
|
-
|
-
|
41
|
-
|
-
|
44
|
-
|
-
|
44
|
-
|
-
|
Pot 2
|
6
|
15,5
|
2
|
Pot 5
|
6
|
15,5
|
2
|
11
|
17,5
|
2
|
11
|
16,3
|
2
|
16
|
19,5
|
4
|
16
|
17
|
3
|
21
|
21
|
4
|
21
|
19,5
|
5
|
26
|
22,5
|
6
|
26
|
23,4
|
5
|
31
|
-
|
-
|
31
|
26
|
7
|
36
|
-
|
-
|
36
|
29,3
|
8
|
41
|
-
|
-
|
41
|
30
|
9
|
44
|
-
|
-
|
44
|
33,5
|
9
|
Pot 3
|
6
|
16
|
2
|
Pot 6
|
6
|
15,5
|
2
|
11
|
18,5
|
2
|
11
|
16,5
|
2
|
16
|
21,3
|
4
|
16
|
18
|
6
|
21
|
22
|
6
|
21
|
21,3
|
6
|
26
|
22,5
|
6
|
26
|
22,5
|
8
|
31
|
23
|
8
|
31
|
-
|
-
|
36
|
23,4
|
8
|
36
|
-
|
-
|
41
|
-
|
-
|
41
|
-
|
-
|
44
|
-
|
-
|
44
|
-
|
-
|
3. Perkembangan tanaman Kacang Hijau
Hal yang
Diamati
|
Deskripsi
|
Pot 1
|
Pot 2
|
Pot 3
|
Pot 4
|
Pot 5
|
Pot 6
|
Warna daun
|
Hijau muda
|
Hijau muda
|
Hijau tua
|
Hijau muda
|
Hijau tua
|
Hijau muda
|
Warna batang
|
Hijau kecoklatan
|
Hijau muda
|
Hijau kecoklatan
|
Hijau muda
|
Hijau tua
|
Hijau muda
|
Keadaan daun
|
Permukaannya rata, namun
berlubang - lubang
|
Permukaannya rata, namun
berlubang - lubang
|
Sedikit keriting di bagian
ujung pada beberapa daun, ada yang berlubang - lubang
|
Permukaannya daun rata,
namun bagian pinggir daun tidak utuh lagi
|
Permukaannya rata
|
Permukaannya rata, namun
bagian pinggir daun tidak utuh lagi
|
Keadaan Batang
|
kukuh
|
kukuh
|
Sedikit membengkok
|
kukuh
|
Kukuh
|
kukuh
|
Keadaan Akhir Tanaman
|
mati
|
mati
|
mati
|
mati
|
hidup
|
mati
|
Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan, hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan keenam tanaman Kacang Hijau yang diberi
perlakuan sama. Tanaman – tanaman tersebut ditanam dengan cara dan perlakuan
yang sama, namun memiliki hasil yang berbeda.
Setelah
diselidiki, ternyata faktor eksternal adalah penyebabnya. Di sekitar daerah
pengamatan terdapat banyak hama, yakni belalang. Belalang menjadi hama dengan
memakan daun – daun muda tanaman kacang hijau. Ini adalah hal yang sama
sekali tidak diantisipasi.
Bab
V
Penutup
A. Kesimpulan
Dari
penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji
kacang hijau, biji kacang hijau yang semuanya diberi perlakuan sama belum tentu
mendapatkan hasil yang sama. Faktor hama, yakni belalang menjadi penyebab utama
matinya lima dari enam tanaman kacang hijau. Hal ini membuktikan bahwa faktor
eksternal sangat berpengaruh besar terhadap hasil akhir.
Faktor
ketelitian dalam pengukuran pertumbuhan kualitatif tanaman kacang hijau juga
penting untuk mengetahui seberapa besar pengaruh faktor eksternal terhadap
tanaman Kacang Hijau.
B. Saran
Ø Dalam melakukan suatu percobaan,
lebih baik melakukan percobaan di tempat yang sekiranya tidak ada sesuatu yang
mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga percobaan akan aman dan
berhasil.
Ø Dalam mengukur tinggi kecambah,
harus dilakukan secara teliti.
Ø Dalam melakukan percobaan,
hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan ditanam dan
memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin diteliti
sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Daftar pustaka
Kusumawati, Rohanna dan Wigati Hadi Omegawati. 2013.PR Biologi untuk SMA/MA Kelas XII.
Klaten:PT Intan Pariwara
Dra.D.A.Pratiwi dkk.2007. Biologi
SMA Jilid 3 untuk Kelas XII. Jakarta : Penerbit Erlangga
Nurfarida, Tika. 2012. Contoh Laporan Biologi Pertumbuhan Biji
Kacang Hijau. http://tika-nurfarida.blogspot.com/2012/09/contoh-laporan-biologi-pertumbuhan-biji.html
(diakses 12 Desember 2013)